Donald “Pee Wee” Gaskins adalah salah seorang pembunuh tersadis dalam
sejarah. Lebih dari 100 kasus pembunuhan dilakukan olehnya. Dengan
mengambil nama Pee Wee Gaskins, sebuah band asal Jakarta mencoba
mencari arti filosofis dari nama band tersebut. Pee Wee, yang berarti
kecil, tapi bisa mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Dan band yang
merasa kecil ini berharap menjadi besar, tapi tentu bukan dengan
membunuh.
Inilah mereka, Pee Wee Gaskins! Band yang dimotori Dochi
(gitar&vokal), Sansan (gitar&vokal), Omo (synthesizer), Aldy
(drum), Eye (bass). Konon, di kalangan ABG SMP atau SM,A band ini jadi
menu wajib dalam pensi. Kedua, mereka menempati posisi 2 untuk Top
Indie Artists di MySpace. Ini pasti band keren. Pembuktian ini
ditunjukan Pee Wee Gaskins via The Sophomore, album kedua mereka.
Tengok langsung lagu andalan di track no 2 yang berjudul Welcoming The
Sophomore. Nuansa remaja terasa kental di lagu berbahasa Inggris ini,
teriakan ala cheerleader bersahut-sahutan dengan beat penuh semangat
dan bunyi-bunyian synthesizer. Vokal bersahutan dan saling mengisi jadi
warna khas Pee Wee Gaskins. Part gitar yang padat dan penggunaan
synthesizer yang catchy menjadi ramuan yang sangat segar.
“We try to make some killer music” Dochi, Pee Wee Gaskins Dengan total
13 track, terdiri dari sebuah intro, 8 lagu berbahasa Inggris, 4 lagu
berbahasa Indonesia, Anda juga bisa menemukan sedikit part akustik dari
lagu Di Balik Hari Esok yang disembunyikan oleh mereka. Lalu mereka
memasukkan beberapa sound yang tidak ada di album sebelumnya, seperti
gang vocals dan loop-loop yang lebih terasa, dibalut dengan sound gitar
yang lebih berat dari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar